Pages

Wednesday, January 1, 2014

Tumbuhan Berdzikir, 1000 x per second

Assalamu'alaikum saudara ku

Udah lama sekali sepertinya gak posting di blog terkece ini B) hehe. Untuk melepas rasa kangen kepada blog tersayang dan para pembaca yang mungkin gak sengaja NEMU blog ini, saya akan sedikit bercerita tentang ilmuan barat yang tercengang mendengar tumbuhan berdzikir.

Kenapa saya ingin posting ginian, jadi awalnya begini *curhat mode on*. Kemarin lagi iseng nyobain kamera yang dikasih sama tante #setelah satu tahun disimpen, wkwk. Sekeliling rumah pun dijadikan target untuk dipotret dan banyak dari mereka adalah tumbuhan. Kenapa tumbuhan ? karena tumbuhan tuh anteng, gak benyak bergerak jadi gampang difoto oleh orang awam :3 wkwk. Berikut adalah hasil dari keisengan tersebut  :D ( maaf kalo jelek, baru megang kamera - - v )




Setelah memotret beberapa tumbuhan ( foto lain akan menyusul dibawah *pamer sedikit :D ), jadi inget salah satu ceramah dari seorang ustad atau kiayi saat saya beserta beberapa teman sedang i'tikaf (i'tikaf pertama ane) di sebuah masjid yang terletak di tengah komplek, tepatnya 2 tahun lalu *gk penting --" *.

Ceramah beliau adalah tentang sebuah penemuan oleh para ilmuan barat yang menemukan bahwa tumbuhan menghasilkan getaran halus. dan setelah diteliti dengan alat nan canggih, ternyata getaran tersebut adalah dzikir kepada Allah. Dan ternyata dzikirnya gak nanggung-nanggung, 1000 x setiap detik, subhanallah. Saya dan teman-teman (mamat, ikhsan, dkk) pun tercengang sambil berfikir dan mempraktekkan berdzikir secara cepat agar bisa 1000 x per detik. Dan hasilnya malah menimbulkan suara yang aneh *rzrzrzzrrzz* sehingga membuat kami sendiri tertawa.

Nah ceramah itulah yang akhirnya membuat jiwa ke-kepo-an saya muncul. langsung saja lah saya cari artikel tentang hal yang diceramahkan tersebut. Mau tau isi artikelnya, langsung aja liat dibawah ini ....


Sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan oleh sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan di Barat yang mengadakan penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa.
Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada.

Para ilmuwan Barat selama hampir 3 tahun belakangan, meneliti fenomena keajaiban yang mencengangkan.
Mereka berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhoiyah ) dengan sebuah alat canggih yang bernama Oscilloscope.
Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik!
Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut.
Padahal seperti diakui oleh sang profesor bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika juga Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena bahkan semuanya tercengang tidak tahu harus berkomentar apa.
Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan muslim yang berasal dari India.
Setelah 5 hari mengadakan kajian dan penelitian ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Sang ilmuwan muslim tersebut mengatakan: “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1.400 tahun yang lalu!”
Maka para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan pernyataan tersebut, dan meminta dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan makna dari kejadian itu.

Sang ilmuwan muslim segera menyitir firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا  (٤٤ 

“…Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra`: 44)

Tidaklah suara denyutan halus tersebut melainkan lafazh jalalah (nama Allah) sebagaimana tampak dalam layar.

Maka keheningan dan keheranan yang luar biasa menghiasi aula di mana ilmuwan muslim tersebut berbicara.

Subhanallah, Maha suci Allah! Ini adalah salah satu mukjizat dari sekian banyak mukjizat agama yang haq ini! Segala sesuatu bertasbih mengagungkan nama Allah.
Akhirnya orang yang bertanggung jawab terhadap penelitian ini, yaitu profesor William Brown menemui sang ilmuwan muslim untuk mendiskusikan tentang agama yang di bawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) sebelum 1.400 tahun lalu tentang fenomena ini.
Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang Islam, setelah itu ia memberikan hadiah al-Qur`an dan terjemahnya kepada sang profesor.

Selang beberapa hari setelah itu, profesor William mengadakan ceramah di Universitas Carnich – Miloun, ia mengatakan: “Dalam hidupnya belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. 
Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam al-Qur`an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan syahadatain:
“Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusannya!” ucapnya.
Begitulah isi artikel tersebut, semoga bergun bagi para pembaca, dan diri saya sendiri.
Sumber : www.pelitaonline.com

Jangan lupa baca artikel lain di blog ini ya, kalo bisa tinggalkan jejak anda dengan memberi komentar :D
seperti : 
Semut, Laba-laba, dan Lebah yang berkisah ttg perenungan seperti apakah gaya hidup manusia.
Capung - Dragonfly yang berisi ttg berbagai macam alat yang ada di tubuh capung


Tuesday, December 31, 2013

Birth Day of My Cousins and My sister

Assalamu'alaikum saudara ku 

Akhirnya jadi juga, setelah sekian lama ingin membuat postingan ini. Dengan penuh perjuangan untuk mendapatkan info tentang hari ulang tahun para sepupu saya, akhirnya terkumpul juga. Postingan ini sebenarnya hanya note agar ingat hari kelahiran sepupu saya, berikut adalah daftarnya :


1. I Putu Agus Eka Putrayasa
16  April  1988


2. Ni Putu Mawarti * ( Rest in Peace )
21  Desember  1993

3. I Putu Bagus Krishna Putra *
24  Agustus  1994


4. Windra Suffan * ( the owner of this blog )
08  April  1995


5. Diana Fatin Ulfah *
31  Mei  1996


6. Ghiffari Aulia Fath Naufal *
21  Desember  2000


7. Salman Alfarizy Bagyayani
07  Juni  2001


8. Jasmine Angelica
28  September  2001


9. Fauzan Zaki Alfarizi *
16  Agustus  2005


10. Ni Komang Bulan Sri Maharani Putri *
05  September  2006


11. Ni Lu Gita Sentani Dewi *
01  Maret  2007

12. I Gede Anindia Tega Reswara *
04  April  2007


13. Farel Hafidz Baihaqi *
13  Januari  2008


14. Ni Made Kenji Wardani *
02  Juli  2010


15. Faqih Ikhsan Maulana & Faiz Ikhsan Maulana *
15  September  2011


16. I Made Ari Sentana Yasa *
29  April  2012

17. I Nyoman Brian Apta Narottama *
24  Mei  2013


Blue = from mother's family
Red = from father's family
* = show the family relation (brother and sister, according to their color)

nb : 
yang gak ada fotonya, maaf :')
foto susah dicari hehe :p
akan di update jika foto ditemukan :D

Monday, February 4, 2013

Sehat dengan Mengucapkan Allah

Assalamu'alaikum saudara ku

Apakah Anda tau, bahwa mengucapkan kata lailahaillah itu tidak menggerakkan bibir ?! *90% dari para pembaca yang baru mengetahui, langsung mencobanya* Kenapa demikian ? karena saat kita sakaratul maut, seluruh badan kita akan lemas dan sulit untuk bergerak, termasuk untuk menggerakkan bibir atau rahang bawah kita. Maka dari itu, Allah mempermudah kita untuk mengucapkan lafadz Allah sebagai kata pengantar menuju kampung halaman kita, akhirat. Subhanallah...


Dan tau kah para pembaca, jika pengucapan Allah itu berdampak bagi kesehatan Anda ? Ya, hal ini sudah di teliti oleh seorang profeor psycologist yang bernama Vander Hover. Jadi begini cerita lengkapnya ...


Vander Hoven telah mengadakan survey terhadap pasien di salah satu rumah sakit belanda yang semuanya adalah nonmuslim selama 3 tahun. Dalam penelitian tersebut profesor melatih para pasien untuk mengucapkan Allah ( Islamic Pronouncing ) dengan jelas dan berulang-ulang. Hasil dari penelitian yang dilakukan profesor terutama pada pasien yang mengalami gangguan fungsi hati dan orang yang mengalami stress dengan cepat dan berangsur membaik.

Al-Watan, surat kabar saudi sebagaimana telah mengutip dari pernyataan profesor vonder Hoven tersebut, yang menyatakan bahwa seorang muslim yang biasa membaca Al qur'an secara rutin, dapat melindungi mereka dari penyakit mental dan penyakit psikologis yang lain.


Profesor Vonder Hoven juga menerangkan bagaimana pengucapan kata "Allah" tersebut sebagai solusi dari kesehatan. Ia menekankan  dalam penelitiannya, bahwa : 
  • Huruf pertama pada kata Allah yaitu "A" dapat melonggarkan /melancarkan pada system pernafasan (respiratory system) dan mengontrol pernafasan (control breathing).
  • Huruf "L" dimana lidah menyentuh bagian atas rahang dapat memberikan efek relax.
  • Huruf "H" pada kata Allah, dapat mengontrol system dari denyut jantung  
Penelitian dari seorang profesor non-muslim yang tertarik dan meneliti akan rahasia Al qur'an ini sangat mengejutkan para ahli kesehatan Belanda. Subhanallah, semoga hati kita terketuk untuk mengucapkan asma Allah lebih banyak untuk mencari ridhonya, Aamiin...

Q.S. 34 : 24
"katakanlah (Muhammad) : "siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi ?" katakanlah : "Allah". dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata."

Sumber : fan page on facebook "strawberry"

Thursday, November 22, 2012

Part of Skin without Pain

Assalamu’alaikum saudara ku

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.”
(QS. An-Nisa : 56)

Bagi sebahagian besar umat Islam, pasti gak asing lagi kan dengan ayat ini, ayat di atas terdengar seperti ayat-ayat serupa dalam Al-Quran yang menjelaskan pedihnya siksa neraka bagi orang-orang yang tidak beriman. Namun tidak demikian bagi Tagatat Tejasen, seorang scientists Thailand di bidang anatomi. Baginya, ayat itu adalah sebuah keajaiban.

Persidangan Perubatan Saudi ke-6 di Jeddah yang diikuti Tejasen pada Mac 1981 menjadi awal detik pertemuannya dengan keajaiban itu. Dalam persidangan yang berlangsung selama lima hari itu, sejumlah ilmuan Muslim mendedahkan kepada Tejasen beberapa ayat Al Quran yang berkaitan dengan anatomi.

Tejasen yang beragama Buddha kemudian mengatakan bahawa agamanya juga mempunyai bukti-bukti sama yang secara tepat menjelaskan tahap-tahap perkembangan embrio. Para ilmuan Islam yang ada ketika itu tertarik mempelajarinya dan meminta profesor yang berasal dari Thailand itu untuk menunjukkan ayat-ayat tersebut kepada mereka.

Setahun kemudian, pada bulan Mei 1982, Tejasen menghadiri persidangan perubatan yang sama di Dammam, Arab Saudi.


Apabila ditanya tentang ayat-ayat anatomi yang pernah dijanjikannya, Tejasen meminta maaf dan mengatakan bahawa ia telah menyampaikan kenyataan tersebut sebelum mempelajarinya. Ia telah memeriksa kitabnya, dan mendapati bahawa tidak ada rujukan di dalamnya yang dapat dijadikan bahan kajian.


Ia kemudian menerima cadangan para ilmuan Muslim untuk membaca sebuah makalah penelitian karya Keith Moore, seorang profesor bidang anatomi yang berasal dari Kanada. Makalah itu berbicara tentang keserasian antara embriologi moden dengan apa yang disebutkan dalam Al-Quran. Tejasen tercengang saat membacanya. Sebagai saintis di bidang anatomi, ia menguasai dermatologi (ilmu tentang kulit).

Dalam tinjauan anatomi, lapisan kulit manusia terdiri daripada tiga lapisan yakni Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan yang terakhirlah, Sub Cutis, terdapat hujung-hujung pembuluh darah dan saraf. Penemuan modern di bidang anatomi telah mendedahkan bahawa luka bakar yang terlalu dalam akan mematikan saraf-saraf yang menetapkan sensasi.

Saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus Sub Cutis), seseorang tidak akan merasakan sakit. Hal itu disebabkan tidak berfungsi hujung-hujung serabut saraf afferent dan efferent pengatur sensasi yang rusak oleh luka bakar tersebut.

Makalah itu tidak saja menunjukkan kejayaan teknologi perubahan dan perkembangan ilmu anatomi, namun juga membuktikan kebenaran Al-Quran. Ayat 56 surah An-Nisa mengatakan bahawa Allah akan memasukkan orang-orang kafir ke dalam neraka, dan menukar kulit mereka dengan kulit yang baru setiap kali kulit itu hangus terbakar, agar mereka merasakan pedihnya azab Allah.

Jantung Tejasen berdebar. “Bagaimana mungkin Al-Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu telah mengetahui fakta perubatan ini?”


Sebelum berjaya mengatasi kejutan tersebut, Tejasen dilempari soal oleh para ilmuan Muslim yang mendampinginya, “Mungkinkah ayat Al-Quran ini berpuncak dari manusia?”

Ketua Jurusan Anatomi Universiti Chiang Mai Thailand itu sentak menjawab, “Tidak, kitab itu tidak mungkin berasal dari manusia. Ia kemudian termangu dan meneruskan respondnya, “Lalu dari mana kiranya Muhammad menerimanya?”

Mereka memberitahu Tejasen bahawa Tuhan itu adalah Allah, yang membuat Tejasen semakin ingin tahu. “Lalu, siapakah Allah itu?” soalnya.

Dari para ilmuan Muslim tersebut, Tejasen mendapatkan keterangan tentang Allah, Sang Pencipta yang dari-Nya berpunca segala kebenaran dan kesempurnaan. Dan Tejasen tak membantah semua jawapan yang diterimanya. Ia menerimanya.

Profesor yang pernah menjadi dekan Fakulti Perubatan Universiti Chiang Mai lalu itu kembali semula ke negaranya, tempat ia menyampaikan sejumlah kuliah tentang pengetahuan dan penemuan barunya itu.

Maklumat yang dikutip oleh laman special.worlofislam.info menyebutkan bahawa kuliah-kuliah profesor yang masih beragama Buddha itu, di luar dugaan, telah mengislamkan lima mahasiswanya.

Hingga akhirnya, pada Persidangan Perubatan Saudi ke-8 yang diadakan di Riyadh, Tejasen kembali hadir dan mengikuti siri pidato tentang bukti-bukti Quran yang berkaitan dengan ilmu perubatan.

Dalam persidangan yang berlangsung selama lima hari itu, Tejasen banyak membincangkan dalil-dalil tersebut bersama para sarjana Islam dan bukan Islam.

Di akhir persidangan, 3 November 1983, Tejasen maju dan berdiri di podium. Di hadapan semua peserta persidangan, ia menceritakan detik awal minatnya pada Al-Quran, juga kekagumannya pada makalah Keith Moore yang membuatnya meyakini kebenaran Islam.

“Segala yang terekam dalam Al-Quran 1400 tahun yang lalu pastilah kebenaran, yang boleh dibuktikan oleh sains. Nabi Muhammad yang tidak bisa membaca dan menulis pastilah menerimanya sebagai cahaya yang diwahyukan oleh Yang Maha Pencipta, “katanya. Tejasen lalu menutup pidatonya dengan mengucap dua kalimah syahadat.

Sumber : “Fakta : Kebenaran Islam Melampaui Sains Moden”


Wassalamu’alaikum  wr. wb.