Assalamu'alaikum saudara ku
Udah lama sekali sepertinya gak posting di blog
terkece ini B) hehe. Untuk melepas rasa kangen kepada blog tersayang dan para pembaca yang mungkin gak sengaja NEMU blog ini, saya akan sedikit bercerita tentang ilmuan barat yang tercengang mendengar tumbuhan berdzikir.
Kenapa saya ingin posting ginian, jadi awalnya begini *curhat mode on*. Kemarin lagi iseng nyobain kamera yang dikasih
sama tante #setelah satu tahun disimpen, wkwk. Sekeliling rumah pun dijadikan target untuk dipotret dan banyak dari mereka adalah tumbuhan. Kenapa tumbuhan ? karena tumbuhan tuh anteng, gak benyak bergerak jadi gampang difoto oleh orang awam :3 wkwk. Berikut adalah hasil dari keisengan tersebut :D ( maaf kalo jelek, baru megang kamera - - v )
Setelah memotret
beberapa tumbuhan ( foto lain akan menyusul dibawah *pamer sedikit :D ), jadi
inget salah satu ceramah dari seorang ustad atau kiayi saat saya beserta
beberapa teman sedang i'tikaf (i'tikaf pertama ane) di sebuah masjid yang
terletak di tengah komplek, tepatnya 2 tahun lalu *gk penting --" *.
Ceramah beliau adalah tentang sebuah penemuan oleh para ilmuan barat yang
menemukan bahwa tumbuhan menghasilkan getaran halus. dan setelah diteliti dengan alat nan canggih, ternyata getaran tersebut adalah dzikir kepada Allah. Dan ternyata dzikirnya gak nanggung-nanggung, 1000 x setiap detik, subhanallah. Saya dan teman-teman (mamat, ikhsan, dkk) pun tercengang sambil berfikir dan mempraktekkan berdzikir secara cepat agar bisa 1000 x per detik. Dan hasilnya malah menimbulkan suara yang aneh *rzrzrzzrrzz* sehingga membuat kami sendiri tertawa.
Nah ceramah itulah yang akhirnya membuat jiwa ke-kepo-an saya muncul. langsung saja lah saya cari artikel tentang hal yang diceramahkan tersebut. Mau tau isi artikelnya, langsung aja liat dibawah ini ....
Sebuah penelitian ilmiah yang
diberitakan oleh sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular
Biologies, menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan di Barat yang mengadakan
penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang
tidak bisa didengar oleh telinga biasa.
Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah
alat perekam tercanggih yang pernah ada.
Para ilmuwan Barat selama hampir 3 tahun belakangan, meneliti fenomena keajaiban yang mencengangkan.
Para ilmuwan Barat selama hampir 3 tahun belakangan, meneliti fenomena keajaiban yang mencengangkan.
Mereka berhasil menganalisis denyutan atau detak suara
tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik
(kahrudhoiyah ) dengan sebuah alat canggih yang bernama Oscilloscope.
Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik!
Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena
tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada
penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut.
Padahal seperti diakui oleh sang profesor bahwa pihaknya
telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta
pusat-pusat kajian di Amerika juga Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup
menafsirkan fenomena bahkan semuanya tercengang tidak tahu harus berkomentar
apa.
Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para
pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan muslim yang
berasal dari India.
Setelah 5 hari mengadakan kajian dan penelitian ternyata
para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Sang ilmuwan muslim tersebut
mengatakan: “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan
semenjak 1.400 tahun yang lalu!”
Maka para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan
pernyataan tersebut, dan meminta dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan
makna dari kejadian itu.
Sang ilmuwan muslim segera menyitir firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا (٤٤
“…Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra`: 44)
Tidaklah suara denyutan halus tersebut melainkan lafazh jalalah (nama Allah) sebagaimana tampak dalam layar.
Maka keheningan dan keheranan yang luar biasa menghiasi aula di mana ilmuwan muslim tersebut berbicara.
Sang ilmuwan muslim segera menyitir firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا (٤٤
“…Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra`: 44)
Tidaklah suara denyutan halus tersebut melainkan lafazh jalalah (nama Allah) sebagaimana tampak dalam layar.
Maka keheningan dan keheranan yang luar biasa menghiasi aula di mana ilmuwan muslim tersebut berbicara.
Subhanallah, Maha suci Allah! Ini adalah salah satu mukjizat dari sekian banyak mukjizat agama yang haq ini! Segala sesuatu bertasbih mengagungkan nama Allah.
Akhirnya orang yang bertanggung jawab terhadap penelitian
ini, yaitu profesor William Brown menemui sang ilmuwan muslim untuk
mendiskusikan tentang agama yang di bawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak
bisa baca tulis) sebelum 1.400 tahun lalu tentang fenomena ini.
Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang
Islam, setelah itu ia memberikan hadiah al-Qur`an dan terjemahnya kepada sang
profesor.
Selang beberapa hari setelah itu, profesor William mengadakan ceramah di Universitas Carnich – Miloun, ia mengatakan: “Dalam hidupnya belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini.
Selang beberapa hari setelah itu, profesor William mengadakan ceramah di Universitas Carnich – Miloun, ia mengatakan: “Dalam hidupnya belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini.
Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa
menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah
dalam al-Qur`an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain
mengucapkan syahadatain:
“Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq melainkan
Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusannya!” ucapnya.
Begitulah isi artikel tersebut, semoga bergun bagi para pembaca, dan diri saya sendiri.
Sumber : www.pelitaonline.com
Jangan lupa baca artikel lain di blog ini ya, kalo bisa tinggalkan jejak anda dengan memberi komentar :D
seperti :
Semut, Laba-laba, dan Lebah yang berkisah ttg perenungan seperti apakah gaya hidup manusia.
Capung - Dragonfly yang berisi ttg berbagai macam alat yang ada di tubuh capung